Senin, 10 Desember 2012

Memberi Dari Kekurangan

Seorang bernama Benyamin bekerja di rumah majikannya sebagai pengangkat air. Ia bekarja dengan 2 ember, yang salah satunya bocor.
            Si ember yang tidak bocor bangga karena ia dapat membawa air penuh ke rumah majikannya. Namun tidak demikian dengan ember yang bocor. Ia merasa tidak layak karena tidak bisa melakukan sesuatu maksimal. Cukup lama si ember bocor merasa hidupnya tidak berarti dan sangat tertekan dengan perasaan itu.
            Suatu sore ia berkata pada benyamin, “Maafkan saya yang tidak berarti ini, dan tidak bisa bekerja sebaik ember yang satu ini”.
            Hati Benyamin merasa terharu dan berkata, “Besok saya akan menunjukan kepadamu sesuatu yang indah di sepanjang jalan yang kita lalui setiap kali mengangkut air.”
            Keesokan harinya, saat mereka mulai melewati jalan setapak, ember bocor mulai memperhatikan sisi jalan yang mereka lewati. Ada bunga-bunga indah berwarna-warni sehingga ember bocor sedikit terhibur melihat pemandangan itu. Namun ia kembali sedih melihat airnya yang tidak pernah penuh seperti ember yang tidak bocor.
            Maka Benyamin menghiburnya, “Tidakkah kamu lihat betapa indahnya bunga-bunga di sepanjang jalan sisi kamu tadi? Perhatikanlah bahwa bunga-bunga itu hanya tumbuh di sisi jalan yang kamu lewati sedangkan di sisi jalan yang di lewati ember yang tidak bocor itu tidak terdapat satu bunga pun.
            Saya tahu bahwa kamu memiliki kekurangan, bagian bawahmu sedikit bocor , tetapi saya memanfaatkan semua kekuranganmu itu untuk menyirami bunga-bunga tersebut tanpa engkau sadari. Selama ini bunga-bunga yang indah di meja makan majikan kita adalah hasil dari bunga-bunga yang engkau sirami setiap hari.”

HIKMAH :
            Tidak seorangpun sempurna. Semua memiliki kekurangan dan kelemahan. Namun Tuhan sanggup menggunakan kekurangan dan kelemahan kita menjadi berkat bagi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar